Author Archive for rikky putra

21
Agu
11

Gambar TA anak Mesin UNP

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

29
Jun
10

POWER POINT SURVEY DAN PEMETAAN

SURVEY DAN PEMETAAN
MEMBUAT GARIS LURUS YANG ADA HALANGAN
DISUSUN:
RIKKY PUTRA
85021/07
PEND. TEKNIK BANGUNAN
Rikkyputra.wordpress.com

MEMBUAT GARIS LURUS YANG ADA HALANGAN

Pada pelaksanaan penggukuran sering kita menemui halangan dan rintangan, dimana titikn awal dan titik akhir tidak dapat dilewati bahkan menutup pandangan. Halangan / rintangan dapat berupa perbukitan, bangunan, hutan, dll.

UNTUK MEMBUAT GARIS LURUS PQ DILAKUKAN:

Buat garis lurus pembantu PA, dimana ∆PAQ memiliki sudut 90°.
Buat garis tegak lurus terhadap garis PA yang jaraknya dapat ditentukan sendiri (BB’, CC’, DD’, EE’) sehingga didapat segitiga yang sebangun yaitu : ∆PAQ, ∆PBB’, ∆PCC’, ∆PDD’ dan ∆PEE’.

  • Jika AQ = s, maka dari rumus berikut dapat dihitung:

∆ PAQ ~ PQ² = PA² + AQ

Rumus toleransi:

  • Jarak pita ukur
  • Luas halangan
  • Panjang garis PQ

ALAT DAN BAHAN

  • Yalon
  • Pita ukur
  • Kompas
  • Prisma
  • Pen ukur
  • Unting-unting
  • Topi

LANGKAH KERJA
1. Pasang yalon digaris lurus yang akan dibuat (tityik P dan Q).
2. Buat ∆PQS, dimana sudutnya 90° dengan menggunakan yalon.
3. Pasang yalon pada 4 titik disepanjang garisn PA yang jaraknya dapat ditentukan sendiri(titik A, B, C dan D).
4. Ukur panjang PQ dan AQ dengan pita ukur, untuk perhitungan garis SQ jadi T’.
5. Buat garis tegak lurus pada titik A, B, C dan D terhadap garis PA yang jaraknya dapat ditentukan sendiri, dimana panjang

6. Dari pemakaian rumus diatas dapat ditentukan titik A’, B’, C’, D’ dan pasang patok titik tersebut.
7. Titik P, A, B, C, D , S dan Q apabila dihubungkan merupakan satu garis lurus.
8. Panjang PQ dihitung dengan rumus phitagoras.

11
Mei
10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                             : SMK Negeri 5 Padang
Mata Pelajaran              : Survey dan Pemetaan
Kelas/Semester            : X /1
Topik                                 : Membuat Garis Lurus Ada Halangan
Judul                                 : Membuat Garis Lurus Dengan Alat Sederhana
Waktu                                : 1x 30 menit
Pertemuan                       : 2 ( ke dua )

A . STANDAR KOMPETENSI
Siswa dapat memahami dan mengetahui cara membuat dan mengukur garis lurus ada halangan di lapangan dengan lurus dan benar.

B . KOMPETENSI DASAR
Setelah menyelesaikan pengukuran garis lurus ada halangan dengan mengunakan yalon dan prisma (segitiga sebangun).

C . INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Dapat menentukan titik-titik di lapangan yang diberi halangan.
2. dapat mendirikan yalon dengan tegak lurus pada titik yang ada halangan suatu bangunan.
3. Dapat membidik yalon dari satu titik ke titik lain

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berakhir pelajaran ini , diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan kegunaan garis lurus ada halangan di lapangan
2. Menyebutkan cara pebuatan garis lurus ada halangan sesuai dengan keadaan lapangan
E. MATERI PEMBELAJARAN
• Cara pengukuran garis lurus ada halangan
• Menjelaskan apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran garis lurus ada halangan
• Rumus yang digunakan untuk mencari garis lurus yang ada halangan
• Cara mengaplikasikan rumus toleransi
• Penyelesaian soal garis lurus ada halangan

F . ALOKASI WAKTU
1×30 menit

G . METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, tanya jawab, diskusi , dan tugas
H . KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Uraian Kegiatan Metode Pembelajaran Alokasi Waktu Media Pembelajaran

Pendahuluan
 TIK
a. Mengelola Kelas
Memperhatikan kondisi siswa
b. Membangkitkan motivasi siswa.
c. Memusatkan perhatian peserta didik
d. Apersepsi
Mengaitkan pelajaran sekarang dengan pelajaran yang lalu
f. Menyampaikan KD yang akan di capai siswa dan mengemukan cangkupan materi yang akan diajarkan

Kegiatan inti
a. menjelaskan kegunaan garis lurus ada halangan dilapangan
b. menjelaskan cara pembuatan garis lurus pada daerah datar dan ada halangan
c. menjelaskan cara menghitung panjang garis lurus ada halangan dengan menggunakan rumus
d. menjelaskan cara menggunakan rumus toleransi dalam pengukuran garis lurus ada halangan
e. memberi kesempatan bertanya kepada siswa

Penutup
a. menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. pemberian tugas

I . EVALUASI
 Berupa tanya jawab lisan
– Menanyakan kepada siswa tentang materi yang baru dipelajari dengan menujuk siswa secara acak / Random

J . SUMBER BELAJAR

– Sami’an , …….. Hand Out Survey dan pemetaan , Padang : Ft unp
– Penyusun, Tim , _ . Job sheet Survey dan pemetaan , Padang : FT unp
– Wongsotjitro,Soetomo.1995.Ilmu Ukur Tanah (IUT),hal 41. Yokjakarta:Kanisius ( anggota IKAPI )

20
Apr
10

GPS VS A_GPS

Global Positioning System (GPS)
 merupakan alat untuk menentukan posisi dalam suatu koordinat tertentu. System ini pertama dikembangkan di Amerika yang meletakkan sekian puluh satelit menyebar di angkasa bumi dalam suatu system konstelasi satelit.
Global Positioning System (GPS) menyediakan informasi posisi secara terus menerus di berbagai tempat di bumi. Karena GPS dapat diakses oleh sejumlah orang yang tidak terbatas, maka GPS adalah sebuah sistem yang pasif. Oleh karena itu, orang hanya dapat menerima sinyal satelit dengan bantuan GPS receiver.
Assisted Global Positioning System (A-GPS) membantu perangkat mobile Anda dalam menemukan satelit. Saat menggunakan A-GPS, perangkat mobile Anda menerima informasi satelit yang berguna dari server data bantuan melalui jaringan seluler. Apabila perangkat mobile Anda tidak menerima data bantuan, A-GPS akan mendeteksi satelit yang ada. Dengan data bantuan perangkat mobile Anda dapat mendeteksi set satelit yang layak didengarkan, yang mana, satelit pada sisi planet yang sama dengan perangkat mobile Anda. A-GPS mempercepat penghitungan lokasi yang ditandai.
A-GPS adalah layanan jaringan. Digunakan secara default pada perangkat mobile yang mendukung A-GPS, apabila tidak ada pengaturan A-GPS khusus service provider yang ada. A GPS itu assisted GPS.Jadi Signal GPS akan lebih cepat lock ke satelit dengan bantuan operator GSM yg kamu pakai lewat GPRS.Jadi Assisted GPS akan kena biaya GPRS,biarpun data yang terpakai kecil dengan catatan map yg dipakai offline punya.Kalau mapsnya online,akan besar data yang digunakan.AGPS mengandalkan data lokasi satelit untuk mempercepat akuisisi lokasi anda. data tersebut umumnya hanya berlaku selama 2 hari saja (setiap 2 hari harus connect ke server yg memberikan info posisi satelit). A-GPS tersedia di seluruh negara dan tidak tergantung pada layanan operator khusus.
A-GPS didesain untuk mengaktifkan perangkat mobile untuk menangkap sinyal satellite lebih cepat dan dapat dipercaya daripada dengan GPS standalone. Sebagai contoh, positioning diperoleh lebih cepat dalam keadaan cold-start, yang mana, apabila koneksi GPS telah dimatikan dalam waktu lama, atau apabila pengguna telah melakukan perjalanan ke negara lain. Dengan A-GPS, waktu perkiraan untuk membangun koneksi GPS menurun secara signifikan. Karena memerlukan beberapa saat bagi perangkat mobile untuk menggunakan GPS untuk membangun koneksi GPS dalam keadaan cold-start, A-GPS mengurangi waktu yang diperlukan umumnya menjadi puluhan detik. Sebagai tambahan, A-GPS mengurangi waktu yang diperlukan perangkat mobile untuk menemukan posisi saat ini, dikenal sebagai ‘Time To First Fix’ (TTFF), untuk sebagian besar lokasi geografis dunia.
GPS mempunyai beberapa batasan yang juga diterapkan pada A-GPS. Sebagai contoh, keberadaan dan kualitas sinyal dipengaruhi oleh bangunan, gangguan alam, kondisi cuaca, dan lokasi pengguna. Apabila Anda berada dalam ruangan, pindah ke luar ruangan yang terbuka. Pastikan juga bahwa tangan Anda tidak menutupi penerima GPS, yang terdapat di bawah perangkat mobile Anda.
A-GPS menggunakan koneksi jaringan seluler 3G dan 2G dan koneksi data paket GPRS dan EGPRS. Anda juga harus mempunyai titik akses internet yang ditetapkan pada perangkat mobile kompatibel Anda. Titik akses LAN Nirkabel (WLAN) tidak lagi didukung saat menggunakan A-GPS. A-GPS memungkinkan worldwide, selama Anda mempunyai akses ke jaringan seluler dan koneksi data. Andaj uga dapat menggunakan layanan selain jaringan home Anda (saat roaming). A-GPS tidak tergantung pada layanan operator khusus.
Mendownload data bantuan melibatkan transmisi sejumlah data melalui jaringan service provider Anda. Umumnya mendapatkan koneksi GPS dengan A-GPS memerlukan kurang dari 10kB data yang harus ditransfer.Semua biaya transmisi data dibayar oleh pengguna. Selain jaringan seluler home Anda, yang mana, saat roaming, biaya dapat berbeda-beda.
AGPS mengandalkan data lokasi satelit untuk mempercepat akuisisi lokasi anda. data tersebut umumnya hanya berlaku selama 2 hari saja (setiap 2 hari harus connect ke server yg memberikan info posisi satelit).

11
Apr
10

Cara Mekanis Grafis

Untuk menentukan luas dengan cara mekanis grafis diperlukan alat planimeter. Alat ini terdiri atas dua jenis, yaitu planimeter kutup dan planimeter roda.

1. Persiapan alat opersi.
Dalam pengukuran alat di stel berdasarkan skala gambar dan buku petunjuk.
Contoh ; Dipakai Planimeter no.5375,

skala gambar 1 :1000 berdasarkan petunjuk alat, posisi batang 178,90 dengan faktor pengali skala 1 : 1000 = 10 m2.
Cara mendapatkan posisi batang 178,90
1) Cari dahulu 17….menurut angka derajat pda batang.
2) Geser 8 strip dari angka 17 diletakan pada nol lever vernier.
3) Untuk 0,90…leververnier digeser ke kiri sehingga angka 9 pada leververnir satu garis dengan sala satu strip pada batang (tidak boleh melewati strip ke sembilan).
2. Menggunakan Alat.
1. posisi katup di luar bidang gambar.
Alat digerakkan dari salah satu titik pada garis batas gambar searah jarum jam pelan-pelan dan kembali ke tempat titik semula.
Contoh : Alat sebelum digerakan, bacaan pertama (Fr) 1482, setelah digerakan bacaan ke dua (Sr) 2658.
Luas = (Sr – Fr) F
= (2685 – 1482) 10
= 12.030 m2
2. Posisi katup di luar bidang gambar.
Sistem pengukuran sama dengan katup di luar bidang gambar,hanya dalam perhitungan diberi angka konstanta sesuai dengan petunjuk alat.
Contoh : Fr = 1482 , Sr = 2685. Dengan skala gambar 1 : 1000 dengan konstanta 23.400
Luas = [(Sr – Fr ) + konstanta] f
= [(2685 – 1482 ) + 23.400] 10
= 226.500 m2
Bila bacaan pertama lebih besar dari bacaan kedua maka untuk perhitungan luas adalahsebagai berikut ;
Luas = [konstanta – (Fr –Sr )] f
Jika skala gambar yang diukur tidak ada dalam tabel alat, maka alat distel sesuai dengan skala yang ada pada tabel, hanya perlu dihitung faktor pengali (f).
Contoh : skala gambar 1 : 600 (tidak ada dalam tabel alat) .
Skala yang dipakai untuk stel alat 1 : 1000 dengan faktor pengali (f) adalah 10 m2, maka faktor pengali untuk perhitungan adalah :
f = 10 ~ f = 10 ( )
f = 3,6 m2
Standar ketelitian pengukuran luas (lihat buku ilmu ukur tanah) karangan Soetomo Wongsitjitro halaman 367.
1) Daerah datar (F1) =
2) Daerah lereng (F2) =
3) Daerah curam (F3) =
Sedangkan kesalahan maksimum dengan cara grafis = f 4
f 4 =
Dimana :f = standar ketelitian
l = Luas yang dianggap benar (sebenarnya)
s = skala ….1 : s

TUGAS.
1. Sebutkan jenis alat yang dipakai untuk pengkuran luas peta ?
2. Hitung luas peta dari hasil pengukuran sebagai berikut ;
Fr = 0985, Sr = 1758, posisi kutup diluar bidang peta, skala peta 1 : 5000 (tidak ada dalamtabel alat) sedangkan skala penyetelan alat yang dipakai 1 : 1000. Dengan faktor pengali 10 m2 dan
3. Hitung luas peta dari hasil pengukuran sebagai berikut ;
Fr = 1036, Sr = 2190. Posisi kutup didalam bidang peta, dengan skala peta yang diukur 1 : 1000(ada dalam tabel alat), faktor pengali 10 m2 dan konstanta 23.400.

ANALISIS.
1. Coba anda terangkan kapan dilakukan pengukuran luas peta, kutup planimeter di dalam dan di luar bidang gambar ?
2. coba anda analisa apa perbedaan bacaan venier batang dengan bacaan venier roda ?
3. hitung luas peta dari hasil pengukuan, jika kutup alat berada didalam bidang gambar. Fr = 3787, Sr = 1238. Skala peta yang diukur 1: 2500 (tidak ada dalamtabel alat) skala yang dipakai untuk penyetelan alat dalam pengukuran 1 : 1000 dengan faktor pengali 10 m2 dan konstanta 23.400.

D. Rangkuman.
Pengukuran dengan alat leveling optik dapat dilakukan apabila alat harus telah memenuhi ketiga syaratnya, dalam pengukuran alat harus dilengkapi dengan bak ukur, yalon dan meteran/pita ukur.
Alat leveling optik dapat dipakai untuk pengukuran jarak, beda tinggi dan luas areal bila alat dilengkapi dengan sudut horizontal/pakai kompas.
Hasil pengukuran perhitungan baikjarak, beda tinggi/ketinggian dan luas dapat di buat peta sesuai format gambar teknik. Pengukuran luas aral bila telah berbentuk peta dapat diukur dengan cara mekanis grafis(planimeter).

06
Apr
10

Pengenalan Theodolit

Theodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk mengukuran sudut yaitu sudut mendatar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical). Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat peralatan mengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk keperluan lain. Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atau theodolite. Walaupun semua theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan tertentu terdapat perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya. Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakan alat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapat dijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidang meteorologi dan teknologi peluncuran roket.
• Konstruksi Theodolit


Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagi menjadi 3 bagian:
1. Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.
2. Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3. Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.
• Sisitem sumbu pada Theodolite
• Syarat – syarat Theodolite
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1. Sumbu kesatu benar – benar tegak / vertical.
2. Sumbu Kedua haarus benar – benar mendatar.
3. Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.
• Jenis Theodolite
Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :
1. Theodolite Reiterasi


Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
1. Theodolite Repetisi


Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.

05
Apr
10

Profil Melintang dan Perhitungan Volume

Profil melintang adalah potongan/penampang melintang dari suatu areal pengukuran tanah arah melintang dari suatu areal pengukuran tanah arah melintang yang memperlihatkan jarak dan elevansi tertentu.
Penrukuran profil melintang alat ditempatkan diatas setiap profil memanjang yang telah dihitung ketinggian dan jarak antara titik ke titk . setiap pengukuran harus diambil siku terhadap profil memanjang yang diarahkan kekiri dan kekanan dengan jarak sesui kebutuhan
Data yang diambil :
1) Bacaan benang (Ba, Bt, dan Bb) kekiri dan kekanan.
2) Tinggi alat.
3) Tinggi titik tempat dari profil memanjang.
4) Sket gambar penampang.
Pengolahan data :
1) Cek Bt = ½ (Ba + Bb).
2) Jarak optis = (Ba – Bb) 100
Kesetiap titik-titik pengukuran dari setiap titik profil memanjang.
3) Tinggi titik = Tinggi titik profil memanjang Beda tinggi.

Contoh :
Tinggi titik P = + 3,500 m (dari profil memanjang) dan tinggi alat 1,220 m
Bacaan ke kanan pada titik
a. Ba = 1,510 Bt = 1,483 Bb = 1,455
b. Ba = 1,565 Bt = 1,550 Bb = 1,535
Bacaan ke kiri pada titik
a. Ba = 1,490 Bt = 1,387 Bb = 1,287
b. Ba = 1,375 Bt = 1,306 Bb = 1,255
c. Ba = 1,005 Bt = 1,000 Bb = 0,945
d. Ba = 2,555 Bt = 2,505 Bb = 2,455
Penyelesaian :
1) Cek Bt = ½ (Ba + Bb).
= ½(1,510 + 1,455)
= 1,4825
selisih = 1,483 – 1,4825
= 0,0005 → jarak kurang dari 1 slag selisih yang diperbolehkan 0,000-0,005
2) Jarak optis = (Ba – Bb) 100
= (1,510 – 1,455) 100
= 5,5 m
3) Beda tinggi = Ta – Bt
= 1,220 – 1,493
= – 0,263 m
4) Tinggi titik a kekanan = +3,500 – 0,263
= +3,237 m

Perhitungan Volume.
Untuk menghitung volume, berdasarkan tinggi rencana tanah didatarkan, maka dicari luas galian/timbunan setiap profil melintang berdasarkan bentuk bagian penampang.
Volume galian = (½ luas galian P1 + P2) jarak P1 – P2(dari profil memanjang )
Volume timbunan = (½ luas timbunan P1 + P2) jarak P1 – P2(dari profil memanjang )

TUGAS.
1. Coba anda terangkan apa yang dimaksud dengan profil melintang ?
2. Terangkan apa kegunaan dari profil melintang ?
3. Hitung jarak, beda tinggi dan ketinggian titik dari contoh di atas (melanjutkan)
4. buatkan gambar profil melintang dari hasil perhitungan tugas 3 diatas.
5. hitung luas galia/timbunan bila tanah didaarkan + 4,000 m

ANALISA.
1. Coba anda terangkan apa hubungan antara profil memanjang dan melintang ?
2. diketahui dua buah gambar profil melintang, yaitu profil melintang P1 dan P2, jarak profil P1-P2 adalah 50 m. data ukuran tentang profil melintang dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pertanyaan :
1) hitunglah luas galian dan timbunan pada profil melintang P1 dan P2.
2) Hitung volume galian dan timbunan.
3) Hitung voluma yang di butuhkan lagi.

05
Apr
10

Profil memanjang

Profil memanjang adalah suatu potongan/penampang suatu areal arah memanjang yang mempunyai jarak dan elevansi.
1. Pengukuran profil memanjang.
Pengukuran profil memanjang dapat dilakukan dengan beberapa cara, tetapi yang biasa dilakukan hanya dengan dua cara ;
a. Pengukuran pergi pulang.
Pengukuran pergi pulang alat di tempatkan diatas titik/patok sedangkan data yang diambil adalah ;
1) Bacaan benang pergi pulang.
2) Jarak langsung (jarak pita).
3) Tinggi alat (Ta).
4) Tinggi salah satu titik yang telah di ketahui/ditentukan, bila bila belum diketahui ketinggiannya harus di cari darititik lainnya(Kp).
5) Sket gambar pengukuran.
b. Pengukuran doble stand.
Pengukuran doble stand alat ditempatkan kira-kira ditengah dari dalam garis lurus antar dua titik, sedangkan data yang di ambil adalah ;
1) Bacaan benang stand I dan II muka belakang. Untuk membuat stand I dan II dapat dilakukan dengan cara setelah alat ditempatkan antara dua titik dan diambil bacaan benang (stand I) kemudian dinaik/turunkan atau digeser kekiri/kekanan dan di ambil bacaan benang(stand II).
2) Jarak pita (jarak langsung)
3) Tinggi alat (Ta).
4) Tinggi salah satu titik yang telah di ketahui/ditentukan, bila bila belum diketahui ketinggiannya harus di cari darititik lainnya(Kp).
5) Sket gambar pengukuran.
a. Pengolahan data pergi pulang.
1) Cek Bt = ½ (Ba + Bb)
2) Jarak optis = (Ba – Bb) 100,
Dimana, Jarak pergi = Jarak pulang = Jarak pita.
Jika jarak pergi jarak pulang, harus masuk dalam toleransi jarak maksimum dan minimum yang diambil rata-ratanya
3) Beda tinggi =Ta – Bt ,
Beda tinggi pergi = beda tinggi pulang,
Jika berbeda hanya boleh angka terakhir dan diambil rata-ratanya.
4) Tinggi titik = Tinggi titik yang diketahui Beda tinggi.
b. Pengolahan data doble stand.
1) Cek Bt = ½ (Ba + Bb)
2) Jarak diambil jarak pita, bila alat ditempatkan betul-betul dalam garis lurus antara dua titik maka jarak optis bisa dipakai.
3) Jarak optis = (Ba – Bb) 100,
Dimana, Jarak stand I = Jarak stand II .
Jika berbeda harus masuk dalam toleransi jarak maksimum dan minimum yang diambil rata-ratanya.
4) Beda tinggi =Bt.b – Bt.m,
Jika berbeda hanya boleh angka terakhir dan diambil rata-ratanya.(Tanda stand I = tanda stand II).
5) Tinggi titik = Tinggi titik yang diketahui Beda tinggi.
TUGAS
1. terngkan apa yang diaksud dengan profil dan profil memanjang ?
2. Apa kegunaan profil memenjang ?
3. Hitung jarak dan beda tinggi tabel pengukuran diatas/

ANALISA
1. Analisalah jarak optis dari hasil pengukuran diatas dan badingkan dengan jarak pita.
2. Analisa elevansi antara titik ke titk dan antara titik awal dan akhir.
3. Hitung ketinggian masing-masing titik, bila tinggi titik P1 = + 2,275 m
4. Gambarkan profil memanjang dari hasil engukuran diatas dengan skala jarak 1 : 1000 dan skala tinggi 1: 10.

05
Apr
10

Alat penyipat datar sederhana (leveling)

Alat ini mempmpunyai dua syarat yang harus diperhatikan dalam pengukuran ;
a. Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu.
b. Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis arah nivo

Tabung plastik tidak boleh bocor dan mengandung udara maka dalam pengisian harus diperhatikan ;
• Waktu mengisi air harus teliti.
• Pengisian harus dimulai dari tempat yang tinggi dan dibiarkan mengalir ke ujung yang rendah hingga air keluar di ujung slang.
• Harus bebas dari gelembung udara.

05
Apr
10

Alat penyipat datar optik.

Syarat-syarat alat ini sama dengan alat sederhana dan di tambah dengan syarat ketiga, yaitu garis menatar diafragma harus tegak lurus pada sumbu kesatu.
Alat ukur leveling banyak macamnya tetapipada prinsipnya hampir seluruhnya mempunyai komponen yang sama. Perbedaan terletak pada tipe dan tambahan komponen sesuai dengan kegunaannya, leveling yang biasa digunakan ; Wild, Auto Level (AL.2), Pentak dan Tilting Level (TS.2) Topkon.
a. Bagian-bagian dari alat leveling Wild
b. Cara penggunaan alat leveling wild.


1) Pasang statif dengan piringan kepala mendatar.
2) Pasang instrumen Wild dengan sekrup yang terdapat dibawah piringan tripot.
3) Stel alat dengan tiga sekrup leveling.
 Atur sekrup leveling hingga tanda kelihatan.
 Atur sekrup pengobah letak hingga gelembung nivo main (ditengah-tengah).
 Putar alat 180˚ dan perhatikan gelembung nivo apabila gelembung tidak ditengah atur dengan sekrup leveling hingga ketengah lagi.
 Putar alat 180˚ lagi, bila gelombang tetap ditengah-tengah maka alat dikatakan stel.
4) Arahkan teropong kesasaran (bak ukur) dengan bantuan garis bidik kasar.
5) Bidik bak ukur melalui lensa okuler (lensa mata) dan fokuskan dengan sekrup yang terdapat pada lensa okuler.
6) Perjelas benang silang dengan sekrup bidang diafragm.
7) Baca bacaan benang silang ; benang atas (Ba), benang tengah (Bt), dan benang bawah (Bb)
8) Cek bacaan benang tengah Bt = ½ (Ba + Bb)
9) Ukur jarak dengan pita ukur (jarak langsung)
10) Ukur tinggi alat mulai atas patok (muka tanah) kepusat teropong.
11) Hitung jarak optis = (Ba – Bb) 100 dan ceking jarak optis hingga masuk dalam toleransi maksimum-minimum dengan rumus ;
S1 = 0,008 pada daerah datar
S2 = 0,010 pada daerah lereng
S3 = 0,012 pada daerah curam
12) Hitung beda tinggi = Tingggi alat (Ta) – Bt.
13) Hitung ketinggian titik-titik yang diukur = Tinggi titik di tempat alat Beda tinggi

TUGAS
1. sebutkan macam-macam alat ukur penyipat datar (leveling) ?
2. terangkan syarat-syarat alat ukur penyipat datar (leveling) ?
3. Terangkan kapan alat ukur leveling optik digunakan ?
4. Hitung jarak dan ketinggian titik dari daata berikut ;
Ba = 1,755 m Tinggi alat = 1,230 m
Bt = 1,650 m Tinggi titik tempat alat = + 3,250 m dari muka air laut
Bb = 1,545 m
ANALISIS
1. Apa yang dimaksud daerah datar, lereng dan curam ?
2. Tearangkan kapan alat ukur leveling optik dikatakan stel ?
3. Analisa hasil pengukuran jarak pada tugas 4 di atas apakah hasil pengukuran bisa dipakai untuk daerah datar dan lereng.
4. Gambarkan hasil pengukuran tugas 4 di atas dengan skala jarak 1 : 100 dan skala tinggi
1 : 10.




Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031